Jika sebelumnya kita sudah pernah membahas mengenai hybrid working, maka kali ini pebahasan akan mengaitkan hybrid working dengan tren kerja remote untuk perusahaan. Remote worker saat ini sudah diterapkan di berbagai belahan dunia terutama negara berkembang. Hal ini didukung juga dengan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat dan memudahkan pekerja untuk berkoordinasi satu dengan yang lain. Selain itu pekerjaan dapat juga dikerjakan secara online atau dipantau oleh perusahaan ketika bahkan dikerjakan dari mana saja.
Sebuah data dari IPSOS Australia, menunjukan sistem kerja remote dipilih oleh 27% pekerja di Timur Tengah dan Afrika, 25% karyawan di Amerika Latin, 24% pekerja di Asia Pasifik dan 9% pekerja Eropa. Remote worker hanya memerlukan media internet, komputer atau laptop dan handphone untuk berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaan. Apalagi saat ini PPKM sedang diterapkan dan mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri untuk menjadi seorang remote worker. Dapat dikatakan hybrid working dan remote worker tentu mengubah kebiasaan seseorang, dimulai dari bagaimana seseorang terbiasa bekerja di kantor dan harus mulai bekerja di luar kantor atau rumah. Belum lagi saat mereka di rumah tentu akan ada faktor lain yang masuk ke lingkup pekerjaan sesuai dengan peran masing-masing di rumah. Maka, harus ada pula penyesuaian dari perusahaan atau pihak manajemen untuk mengatur sistem kerja baru bagi karyawan.
Lalu apa saja poin penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk sistem kerja baru ini?
1. Penyesuaian SOP atau aturan pekerjaan
- SOP atau aturan pekerjaan yang dibuat perusahan tidak dapat sama dengan pekerjaan yang dilakukan di kantor dengan di rumah. Akan ada perbedaan secara aturan dan psikologi ketika di kantor dan di rumah. Perusahaan dapat menetapkan SOP untuk komunikasi, alur pekerjaan, jam kerja, dan sebagainya. Sehingga karyawan akan merasa nyaman dengan aturan baru yang sesuai dengan keadaan sistem kerja yang baru.
2. Koordinasi yang sama seperti saat berada di kantor
- Hal yang mungkin menjadi tantangan perusahaan ketika karyawan sebagai remote worker adalah berkoordinasi di waktu yang sama dengan tempat yang berbeda. Perlu adanya waktu yang lebih untuk melakukan koordinasi satu dengan yang lain. Pastikan semua karyawan tetap mempunyai komitmen dalam soal komunikasi dengan team kantor sesuai waktunya.
3. Penyelesaian tugas yang tepat waktu
- To do list atau report pekerjaan selama remote harus diketahui oleh perusahaan. Bagaimana perusahaan dapat mengontrol pekerjaan setiap karyawannya melalui to do list yang dibuat oleh mereka. Sehingga perusahaan mengetahui apa saja yang dikerjakan selama bekerja di luar kantor dan tetap terarah.
4. Reward yang diberikan kepada karyawan
- Jangan lupa memberikan reward kepada setiap karyawan yang juga dapat menyelesaikan target pekerjaannya. Bekerja secara remote dari mana saja maupun dikantor tetaplah sama namun hanya berbeda dari cara perusahaan dan karyawan melakukan pekerjaannya. Sehingga reward juga perlu diberikan agar mereka tetap merasa diperhatikan oleh perusahaan.
Itulah 4 poin penting yang harus Anda perhatikan dalam remote working agar karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan efektif dalam kondisi work from home (wfh). Anda juga dapat bekerja sama dengan lembaga pelatihan seperti Markshare yang selalu menyediakan kebutuhan perusahaan secara detail dan matang dalam pelatihan karyawan.