Kemampuan berkomunikasi masih menduduki urutan yang penting dalam menjalin hubungan. Karena pada dasarnya hubungan satu pihak dengan pihak lain, hubungan antar seorang dengan yang lain dapat dilakukan dengan berkomunikasi. Komunikasi yang menurut prof.Mehrabian terbagi menjadi 3 unsur (3V) yaitu visual, verbal dan vokal, dan visual mendapat porsi paling tinggi, yaitu keseluruhan dari tampilan seseorang termasuk gerak tubuh yang mendominasi kesan dari komunikasi itu sendiri.
Dalam 3V, V yang pertama adalah visual, seperti saya sampaikan tampilan fisik baik jika kita bertemu langsung maupun secara virtual (online) ini adalah tangkapan pertama dalam pikiran manusia(otak manusia). Kita langsung dapat menilai suasana hati lawan bicara, yang sedang terjdi saat itu bahkan hingga terasa sehat jasmaninya. Karena dalam visual akan terlihat busana yang kita pakai, riasan wajah, rambut, senyuman ,ekspresi, gaya dan gerak tubuh, semua langsung dapat ditangkap oleh otak manusia dalam 10 detik pertama. Dan itu sangat menetukan kesan yang diterima pihak lawan. Kesan mengarahkan pada respek dan respek mengasilkan hungan yang langgeng, hal ini lebih dalam dapat dihasa pada topik yang berikutnya.
V yang kedua adalah Verbal yang apa yang terucap oleh kita , mulai dari awalan kita bertemu dan secara spontan keluar pertama kali maka itulah yang menjadi kesan, selanjutnya tentu saja kita gunakan pilihan kata dan kalimat yang sesuai sengan keadaan, apakah formal atau santai dan tujuan dari pertemuan tersebut. Hindari kata yang negative dan kasar dan percakapan yang bersifat sara (suku, ras, agama). V yang terakhir adalah vocal atau besar kecil suara dan intonasi kita. Nada dan suaranya. Tinggi dan rendah menentukan pembicaraan menghasilkan apa, kesepakatan atau konflik.
Saat ini, dalam zaman yang serba online (belajar online, kerja online, seminar online) keadaan menuntut kita untuk tidak bertatap muka secara langsung, salah satu kunci berkomunikasi yaitu unsur visualpun lebih cepat tertangkap walaupun hanya bertemu secara virtual. Selain itu unsur komunikasi verbal yang akhir-akhir ini kita gunakan terus menerus juga dapat menentukan kelanjutan dari komunikasi itu. Dalam pelatihan karyawan terutama online training atau pertemuannya dengan virtual , unsur verbal dan vocal mempunyai porsi yang besar , karena kadang-kadang masalah koneksi maka video harus tertutup maka kita hanya bisa mendengar suara dan kata-kata yang digunakan. Hal ini menjadi penentu keefektifan apakah pesan tersebut sampai dengan benar atau harus diulang dan seterusnya. Seminar online menjadi sarana pembelajaran saat ini dan masa mendatang maka unsur 3 V, sedikit merubah porsi, visual tetap mendominasi namun verbal dan vocal bertambah porsinya.
Sehingga hubungan yang sangat formal, entah karena secara bisnis dan mau tidak mau kita harus berkomunikasi dengan pihak lain, maka 3 V tidak bisa kita abaikan. Apakah hubungan bisnis itu mengharuskan kita mencapai hasil tertentu dan itu menentukan kompetensi kita dalam perusahaan? Hal ini sangat menentukan langkah kita. Jika kita kesulitan dan tidak berusaha merubah cara kita berkomunikasi, maka tujuan kita tidak tercapai. Tujuan komunikasi tidak tercapai, kinerja kita dinyatakan buruk dan karir kita terhambat. Betapa pentingnya berkomunikasi dengan benar.
Salah satu fungsi dalam tugas kita, kita harus mampu bernegosiasi. Apakah negosiasi? Banyak sekali artian dan batasan negosiasi, salah satunya adalah suatu proses mencapai tujuan. Tujuan apapun. Jika saya ingin menggunakan kendaraan pribadi yang masih milik orang tua saya, maka saya harus melakukan sedikit pendekatan. Walaupun pada dasarnya tentu saja diperbolehkan, namun jika jadwal nya bersamaan dengan jadwal orang tua harus menggunakan, maka perlu diskusi dan pembahasan kecil, kenapa saya perlu mengunakan kendaraan pribadi pada hari yang sudah saya rencanakan. Dengan menyampaikan alasan dan keperluan dalam porsi yang tepat, kemungkinan besar lobby dan negosiasi saya berhasil. 3V pun saya gunakan dalam hal ini.
Itu adalah contoh jika negosiasi kita lakukan dilingkungan yang secara sosial mempunyai kedekatan yang tinggi. Bagaimana jika kita harus melakukan dilingkungan bisnis? Apalagi dengan atasan atau bawahan, apalagi dengan calon pelanggan, pelanggan dan mungkin pihak perusahaan lain yang kita harus bekerja sama. Negosiasi tentu saja mempunyai cara teknis tersendiri. Negosiasi yang biasanya dikaitkan dengan tawar menawar, adalah hal yang berbeda. Tawar menawar adalah bagian dari negosiasi. Membawa nama perusahaan adalah hal yang cukup berat, namun menekan pihak lain dengan membawa nama besar perusahaan juga bukan hal tepat untuk bernegosiasi.
Kesepakatan dalam bernegosiasi, atau sama-sama mendapat solusi dari masalah yang dihadapi adalah kembali kepada cara kita berkomunikasi. Keberhasilan negosiasi ditentukan dari persiapan hingga cara atau pendekatan yang kita gunakan. Makin pelik masalah yang kita hadapi makin besar aspek yang harus kita persiapankan dalam negosiasi. Dan cara berkomunikasi sangat penting pada saat kita melakukan negosiasi.