Kemampuan Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja Perusahaan dalam Mengelola Account Receivable

2150103631

Table of Contents

Mengelola account receivable (piutang usaha) dengan efektif adalah salah satu aspek kunci dalam menjaga stabilitas keuangan dan arus kas perusahaan. Account receivable yang dikelola dengan baik memastikan bahwa perusahaan mendapatkan pembayaran tepat waktu dari pelanggan, sehingga arus kas tetap lancar untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pertumbuhan bisnis. Namun, hanya sekedar mengelola piutang tidak cukup. Perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja mereka dalam pengelolaan piutang agar dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memastikan piutang tidak menjadi beban finansial.

Artikel ini akan membahas berbagai aspek dalam mengukur dan mengevaluasi kinerja pengelolaan account receivable, dari metrik-metrik yang relevan, hingga teknik evaluasi yang efektif, serta pentingnya meningkatkan keterampilan ini melalui pelatihan.

Account Receivable: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh

1. Pentingnya Pengelolaan Account Receivable yang Efektif

Sebelum masuk lebih jauh ke cara mengukur dan mengevaluasi kinerja, penting untuk memahami mengapa pengelolaan account receivable sangat krusial bagi perusahaan. Account receivable adalah aset perusahaan, namun jika tidak dikelola dengan baik, aset ini bisa berubah menjadi liabilitas. Pengelolaan yang tidak efisien dapat menyebabkan arus kas terganggu, meningkatkan biaya penagihan, serta meningkatkan risiko default atau pelanggan gagal membayar.

Efisiensi dalam mengelola piutang berpengaruh pada beberapa aspek bisnis, seperti:

  • Arus kas yang sehat: Perusahaan memerlukan arus kas untuk operasi harian, investasi, dan pengembangan bisnis. Piutang yang terlambat dibayar atau tidak terbayar bisa menyebabkan kekurangan arus kas.
  • Profitabilitas: Piutang yang macet atau tertunda dapat memengaruhi keuntungan perusahaan, terutama jika biaya penagihan bertambah.
  • Reputasi bisnis: Pengelolaan account receivable yang buruk bisa menimbulkan masalah dengan pelanggan, yang pada akhirnya dapat berdampak pada hubungan jangka panjang.

2. Metrik Utama untuk Mengukur Kinerja Pengelolaan Account Receivable

Agar perusahaan dapat mengevaluasi efektivitas pengelolaan account receivable, mereka perlu melacak dan menganalisis beberapa metrik kunci yang memberikan gambaran tentang kinerja piutang. Beberapa metrik utama tersebut adalah:

a. Days Sales Outstanding (DSO)

DSO adalah metrik yang menunjukkan rata-rata jumlah hari yang diperlukan untuk mengumpulkan pembayaran setelah penjualan dilakukan. Semakin tinggi nilai DSO, semakin lama perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan, yang dapat memengaruhi arus kas.

Cara menghitung DSO:DSO=(TotalPiutangPenjualanKredit)×JumlahHariDSO = \left( \frac{Total Piutang}{Penjualan Kredit} \right) \times Jumlah HariDSO=(PenjualanKreditTotalPiutang​)×JumlahHari

DSO yang ideal bervariasi tergantung pada industri, namun semakin rendah DSO, semakin baik pengelolaan piutang perusahaan.

b. Aging Schedule

Aging schedule adalah laporan yang mengklasifikasikan piutang berdasarkan berapa lama piutang tersebut belum dibayar, seperti 0-30 hari, 31-60 hari, dan seterusnya. Laporan ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi piutang yang mendekati jatuh tempo atau sudah melewati batas waktu pembayaran, sehingga memudahkan perusahaan untuk mengambil tindakan proaktif.

c. Collection Effectiveness Index (CEI)

CEI mengukur seberapa efektif perusahaan dalam mengumpulkan pembayaran pada waktunya. Ini memberikan wawasan tentang efektivitas tim penagihan dan proses penagihan perusahaan.

Rumus CEI:CEI=(PiutangTerkumpul−PiutangLamaTotalPenjualanKredit−PiutangLama)×100CEI = \left( \frac{Piutang Terkumpul – Piutang Lama}{Total Penjualan Kredit – Piutang Lama} \right) \times 100CEI=(TotalPenjualanKredit−PiutangLamaPiutangTerkumpul−PiutangLama​)×100

d. Bad Debt Ratio

Bad debt ratio mengukur persentase piutang yang tidak tertagih dibandingkan dengan total penjualan. Semakin rendah rasio ini, semakin baik pengelolaan piutang perusahaan.

Cara menghitung:BadDebtRatio=(PiutangTakTertagihTotalPenjualanKredit)×100Bad Debt Ratio = \left( \frac{Piutang Tak Tertagih}{Total Penjualan Kredit} \right) \times 100BadDebtRatio=(TotalPenjualanKreditPiutangTakTertagih​)×100

3. Teknik Evaluasi Kinerja Account Receivable

Setelah mengukur kinerja piutang dengan menggunakan metrik di atas, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi yang lebih mendalam untuk memahami apa yang bisa diperbaiki. Beberapa teknik evaluasi yang dapat digunakan meliputi:

a. Analisis Tren

Menganalisis tren dari waktu ke waktu adalah salah satu cara terbaik untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan piutang. Misalnya, memantau DSO dari bulan ke bulan atau tahun ke tahun dapat membantu mengidentifikasi pola pembayaran pelanggan, serta mengungkapkan potensi masalah dalam proses penagihan atau kebijakan kredit.

b. Benchmarking

Membandingkan kinerja pengelolaan account receivable perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang sama (benchmarking) dapat memberikan wawasan tentang di mana posisi perusahaan dibandingkan pesaing. Ini juga membantu perusahaan dalam menetapkan target yang realistis untuk meningkatkan kinerja piutang.

c. Analisis Risiko Kredit

Evaluasi risiko kredit pelanggan sangat penting untuk mengurangi kemungkinan piutang macet. Perusahaan perlu secara berkala meninjau kebijakan kredit mereka dan melakukan penilaian risiko kredit berdasarkan riwayat pembayaran pelanggan, situasi finansial, dan kondisi ekonomi saat ini.

d. Review Proses Internal

Tinjauan terhadap proses internal perusahaan, seperti proses penagihan, komunikasi dengan pelanggan, dan metode pengumpulan pembayaran, dapat membantu mengidentifikasi kendala yang menyebabkan penundaan atau masalah lain dalam pengelolaan piutang. Jika perlu, perusahaan bisa memperbarui proses ini agar lebih efisien.

4. Strategi Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Account Receivable

Mengukur dan mengevaluasi kinerja pengelolaan account receivable hanya bermanfaat jika perusahaan mengambil tindakan untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan. Berikut adalah beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja pengelolaan piutang:

a. Peningkatan Proses Penagihan

Mengotomatisasi proses penagihan dengan menggunakan software accounting atau sistem manajemen piutang dapat mempercepat pengiriman faktur dan memantau status pembayaran secara real-time. Sistem ini juga memungkinkan pengingat otomatis untuk pelanggan yang belum melakukan pembayaran tepat waktu.

b. Penetapan Kebijakan Kredit yang Lebih Ketat

Memperketat kebijakan kredit dapat membantu mengurangi risiko piutang macet. Perusahaan bisa menetapkan batas kredit yang lebih rendah atau meminta pembayaran di muka dari pelanggan yang memiliki riwayat pembayaran buruk.

c. Pelatihan Tim Penagihan

Melakukan pelatihan bagi tim penagihan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan pelanggan, negosiasi, dan penyelesaian konflik dapat berdampak positif pada kecepatan pengumpulan piutang.

d. Menggunakan Outsourcing Penagihan

Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pihak ketiga untuk menangani penagihan. Hal ini bisa lebih efektif jika tim internal tidak memiliki kapasitas atau keahlian yang memadai untuk menangani penagihan yang kompleks.

5. Mengapa Pelatihan dalam Mengelola Account Receivable Itu Penting?

Kemampuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja pengelolaan account receivable tidak selalu datang secara alami. Dibutuhkan keterampilan khusus, pengetahuan tentang alat dan metrik yang relevan, serta pemahaman mendalam tentang praktik terbaik dalam industri. Oleh karena itu, pelatihan merupakan komponen penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan piutang.

Pelatihan yang tepat dapat membantu staf keuangan dan manajer:

  • Memahami Metrik Kinerja yang Relevan: Pelatihan memberi pemahaman yang lebih dalam tentang metrik-metrik utama seperti DSO, CEI, dan aging schedule, serta cara terbaik untuk menganalisisnya.
  • Menggunakan Teknologi Terbaru: Pelatihan juga sering mencakup penggunaan software manajemen piutang terbaru yang dapat membantu mempercepat proses penagihan dan memberikan analisis data yang lebih akurat.
  • Mengembangkan Soft Skills: Selain keterampilan teknis, pelatihan juga membantu tim dalam mengasah kemampuan komunikasi, negosiasi, dan manajemen hubungan pelanggan, yang sangat penting dalam pengumpulan piutang yang efektif.

6. Kesimpulan

Mengukur dan mengevaluasi kinerja perusahaan dalam mengelola account receivable adalah proses yang sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Dengan memahami metrik-metrik kunci seperti DSO, aging schedule, CEI, dan bad debt ratio, serta melakukan evaluasi yang mendalam melalui analisis tren, benchmarking, dan review proses internal, perusahaan dapat mengidentifikasi kelemahan dan mengembangkan strategi perbaikan.

Namun, untuk benar-benar menguasai keterampilan ini, pelatihan dan pengembangan yang tepat sangatlah diperlukan. Melalui pelatihan, perusahaan dapat memastikan bahwa tim keuangan mereka memiliki pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk mengelola piutang secara efektif, meningkatkan arus kas, dan mengurangi risiko piutang macet.

Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan tim dalam mengelola account receivable dan memastikan bahwa perusahaan Anda berada di jalur yang tepat dalam hal pengelolaan keuangan, bergabunglah dengan Markshare Training. Kami menawarkan pelatihan yang komprehensif dan praktis, dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang Anda butuhkan dalam pengelolaan piutang dan keuangan perusahaan. Dapatkan panduan dari para ahli dan bawa bisnis Anda ke level selanjutnya!

Name
Comment
WhatsApp Support Chat